Peristiwa di Satu Malam

Kota adalah kita saat duduk bercengkrama. Ribut, riuh, bercahaya.

Kau bukan aku saat Sabtu malam itu. Sebut itu Sabtu malam karena, hey, baik dari kita tidak menikmati Minggu pagi. Duduk dengan secangkir kopi panas yang kaubawa bersama termos. Aku sendiri lebih suka caramu mengaduk bubuk instan yang melarut di dalam air panas, sih.
Mungkin si penyanyi Tulus menguntit kita. Ia tahu kita bertemu di sudut taman kota. Memang kita tak bicara, namun kita membiarkan alat musik kita yang berkata.
Kau gila dengan pianika, aku melucuti gitarku sampai habis. Seandainya pianika milik Indra Lesmana melihat pianikamu, ia pasti akan berdoa untuk bertukar. Kita rakus akan Sabtu malam hingga tak terasa ia sudah habis kita lalap. Kita adalah potongan puzzle yang pas dan merekat.
Kita tidak lagi menyebut diriku, dirimu. Semua ada untuk berdua. Masih dengan pianikamu dan kekagumanku, bertambah hebat, bertambah erat. Kita kini adalah si pojok taman kota. Kita mengundang semua untuk duduk dan ikut rakus terhadap Sabtu malam. Tak pelak kita ikut ditemani biola, atau klarinet. Sewaktu-waktu, cajon dan xelophone ikut ambil bagian. Dan kita menjadi semakin besar, pojok itu menjadi center.
Hingga satu saat, ujung kurva menyentuh lagi garis x-nya. Seseorang dari kerumunan yang terberai itu menunjukmu. Aku dengan kotak gitarku kembali. Pecah kepala kita setelah si orang itu pergi. Mulut akhirnya beradu dalam permainan. Dan kita ikut terberai. Kita seperti kerumunan.
Kota adalah kita saat bukan lagi menjadi kita. Dingin, kasar, terbakar.
Kau memang bukan aku sejak awal, karena memang, kau dan aku adalah potongan puzzle yang memang pas, namun tak lagi merekat. Yah, kau ternyata adalah si empat sisi yang yang jago tempel sana sini.
Seandainya aku tahu sedari dulu.

Note: omigod, aku nulis apa iki, caaaah

4 thoughts on “Peristiwa di Satu Malam

  1. N A ! OMG I MISS YOU AND YOUR FIC SO MUCH MUCH MUCH.
    EH GILAK aku antusias banget baca ini serius deh seriussss! hint of Tuan Nona Kesepian by Tulus here, hueuuheuheu. aduh aduh aku suka banget sama tulisan kamu aku harus apa, aku harus ngapain. T _ T ❤

    1. Ameyl!!! Omigod ko di sini lama tak jumpe laaa.
      Kangen binjits sama kamu masa. Aku juga jarang nulis lagi sekarang abis sekolah kurikulum uhuk tigabelas uhuk sialan uhuk gituwwww.
      Makasih ya, cantiquee /melambai

  2. TREASURE!! IT’S A GOLDEN!

    aku udah lamaaaa banget hiatus baca fanfic (meski ini bukan fanfic sih), dan ketika aku memutuskan untuk baca eh, ada punyamu dan AKU LANGSUNG JATUH CINTA, seriuuuuus!

    Dan kamu gak perlu bilang ini tulisan apaan, ini bener-bener deh kompor gas. Doorr!

    1. Waah, makasih lho udah suka. Aku juga udah jarang baca fanfic sekarang, lebih suka baca yang kertasan (a.k.a novel).
      Dan makasih untuk jatuh cintanya ;-; aku bikinnya beneran enggak pake ancang-ancang gitu. Makasih yaaaa, sini peluk dulu siniiii

Leave a comment